Tarsum Pemutilasi ( 41) tega menewaskan kemudian memutilasi jasad istrinya, Yanti( 40). Pembunuhan itu terjalin di rumahnya di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Tarsum ditangkap oleh Tentara Nasional Indonesia(TNI) serta polisi dengan dibantu beberapa masyarakat. Tarsum diamankan ke Polsek Rancah.
Tarsum dikala ini ditahan di ruang tahanan Polsek Rancah. Terlihat dalam video yang tersebar di media sosial, Tarsum terletak di ruang tahanan Polsek Rancah dengan keadaan tangan terikat.
Tampang Tarsum seakan tidak sadar sudah melaksanakan aksi sadis menewaskan serta memutilasi istrinya. Tatapan laki- laki berumur 41 tahun ini juga nampak kosong
Tarsum Tawarkan Jasad Istri ke Warga
Kelakuan Tarsum( 41) membuat gempar Masyarakat Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tarsum tega menewaskan kemudian memutilasi jasad istrinya, Yanti.
Tarsum pula menawarkan jasad istrinya yang dimutilasi kepada masyarakat. Tarsum berkelana menawarkan jasad istrinya ke dalam baskom sampai membuat masyarakat berlarian ketakutan.
Pimpinan RT setempat, Yoyo Tarya menguak kesaksiannya dikala ditawari jasad mutilasi Yanti. Yoyo ketakutan sampai dia lari menyelamatkan diri.
” Awal mulanya aku tidak ketahui terdapat pembunuhan. Pelakon itu membawa baskom isi daging sembari mengatakan peser daging sang Yanti, peser daging sang Yanti( beli daging sang Yanti). Jadi dagingnya dibawa keliling,” kata Tarsum
Kapolres Ciamis AKBP Akmal membetulkan terdapatnya peristiwa itu. Akmal menyebut pelakon dalam keadaan labil.
” Pada dikala diamankan pelakon syok pula kejiwaannya reaktif ataupun labil,” kata AKBP Akmal.
Pemutilasi Tanpa Nama: Kronologi Kekejaman
Ketika kebanyakan dari kita berusaha menjaga kedamaian dalam kehidupan sehari-hari, Tarsum melakukan sebaliknya. Ia menjadi ikon kekejaman dengan tindakan tak manusiawi yang mencoreng bumi ini. Pemutilasi menjadi panggilan kebencian yang disematkan padanya, memotong hubungan kemanusiaan dengan brutalitasnya.
Tawaran yang Menyentuh Batas: Jasad Istri untuk Dijual?
Di antara aksi kegilaannya yang menakutkan, salah satu yang paling mengejutkan adalah ketika Tarsum dengan dingin menawarkan jasad istrinya kepada warga sekitar. Tindakan ini mencerminkan betapa dalamnya keterpurukan moral yang mungkin sulit dimengerti oleh pikiran manusia yang waras.
Dalam potret yang gelap ini, Tarsum mungkin hanya menjadi simbol dari ketidakstabilan manusia yang tak terbayangkan. Namun, lebih dari itu, ia juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kedamaian dan kemanusiaan dalam masyarakat kita.
Average Rating